Sudah kurang lebih 5 pekan saya mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 di Universitas Padjadjaran. Saya yang berasal dari Universitas Malikussaleh, Aceh, bisa merasakan bagaimana merantau di Tanah Sunda, tanah yang konon tercipta saat Tuhan sedang tersenyum.
PMM 2 membuat saya bisa berteman dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, berinteraksi dengan latar belakang budaya yang berbeda. Ini merupakan pengalaman yang langka, pastinya tidak akan terlupakan seperti semboyan PMM “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”.
Jatinangor merupakan daerah yang sangat sejuk sehingga saya harus beradaptasi dengan cuaca yang ada, karena berbeda dengan kampus asal saya yang merupakan daerah pesisir. Saya mengambil program studi yang sama dengan kampus asal saya, yaitu Program Studi Psikologi.
Teman-teman yang saya temui sangat baik dan menyenangkan, dan tidak hanya itu saya juga bertemu dosen-dosen baru, saya banyak belajar hal baru, mengeksplorasi ilmu lebih banyak. Fasilitas PMM 2 tidak hanya dirasakan dalam perkuliahan akademik saja, namun kami juga boleh mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di Unpad. Salah satu UKM yang saya ikuti adalah URU (Unit Renang Unpad). Dengan begitu saya tidak hanya berbaur dengan teman-teman satu jurusan, namun juga dari berbagai jurusan sehingga saya memiliki teman dengan relasi yang luas.
Setelah perkuliahan yang cukup sibuk, pada Sabtu dan Minggu kami akan refreshing mengikuti Kegiatan Modul Nusantara, dimana merupakan program yang sangat seru untuk mengeksplor apa saja yang ada di Tanah Sunda ini. Kegiatan yang sudah terlaksana antara lain berjalan-jalan ke kota Bandung, mengunjungi Museum Merdeka, Kilometer 0 Kota Bandung, kemudian mengenal kebhinekaan dengan mengunjungi Rumah Ibadah Mesjid Lautse dan Gereja Katedral Katolik Santo Petrus Bandung.
Kegiatan yang baru saja dilaksanakan adalah mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Kampung Adat Cirendeu. Di sana kami diperkenalkan dengan “Beras Singkong”, mulai dari cara mengolahnya hingga disajikan. Kami juga melihat adat istiadat masyarakat Cirendeu yang sangat menjaga dan bersyukur atas kekayaan alam yang diberikan Tuhan.